Reproduksi Wanita
Sistem Reproduksi Wanita adalah keajaiban dari alam. Sistem ini dirancang untuk mengakomodasi berbagai fungsi termasuk hamil dan melahirkan. Organ – organ utama yang membentuk system reproduksi wanita adalah:
- Uterus, atau dikenal sebagai Rahim
- Ovarium
- Serviks / Leher Rahim
- Vagina
Rangkuman
Sistem Reproduksi wanita menjadi matang selama masa pubertas (biasanya terjadi antara usia 11 hingga 14 tahun) dan ini menandai dimulainya siklus menstruasi dan reproduksi wanita.Siklus ini akan berlanjut setiap bulan hingga masa menopause.
Empat Tahapan
Ada empat tahap dalam siklus menstruasi wanita, setiap siklus ini penting karena dapat memberikan kesempatan untuk hamil secara alami dan memulai sebuah keluarga.
- Fase Menstruasi – Fase ini terdiri dari pelepasan lapisan Rahim. Ini hanya terjadi pada saat sebuah telur, yang juga dikenal dengan sel telur, tidak dibuahi
- Fase Folikel – Fase ini dimulai [ada hari pertama haid Anda dimana butuh anda melepaskan hormon perangsang folikel (FSH) untuk merangsang Rahim Anda untuk memproduksi folikel. Folikel – folikel ini mengandung sel telur di dalamnya. Fase ini akan berakhir saat anda mulai berovulasi.
- Fase Ovulasi / pembuahan – Tubuh anda kemudian melanjutkan ke fase ovulasi dimana ovarium melepaskan telur yang telah matang yang akan berjalan melalui saluran fallopi untuk mencapai Rahim. Ini adalah waktu yang optimal untuk pembuahan.
- Fase Luteal – Ini adalah fase setelah / paska ovulasi, yang biasanya berlangsung sekitar 2 minggu. Selama fase ini, korpus luteum (sebuah struktur yang melepaskan progesteron dan estrogen) dibentuk dalam ovarium dan proses ini penting untuk pembuahan dan kehamilan yang berhasil.
Pentingnya Korpus Luteum
Ada kemungkinan untuk memiliki cacat korpus luteum dan ini dapat mempengaruhi peluang untuk hamil secara alami. Cacat Korpus Luteum terjadi ketika tidak cukup progesteron yang dihasilkan. Tanpa Progesteron, endometrium tidak akan menebal dan akhirnya sel telur yang dibuahi tidak dapat ditanamkan ke Rahim. Cacat ini juga dapat diakibatkan oleh kondisi medis seperti:
- Endometriosis
- Perimenopause
- Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
- Stres/Tekanan
- Gangguan Tiroid
Terdapat beberapa gejala yang terkait dengan cacat korpus luteum seperti bercak, ketidaksuburan dan keguguran dini.
Seorang ahli kesuburan dapat mendiagnosa jika anda mempunyai cacat korpus luteum, yang dapat mencegah anda untuk hamil secara alami. Bagaimanapun, jangan putus asa. Dengan bantuan perawatan medis dan / atau obat – obatan, memungkinkan untuk anda untuk hamil anak impian anda.
Reproduksi Pria
Tidak seperti sistem reproduksi wanita, kebanyakan organ pada sistem reproduksi pria terletak di luar dari tubuh. Sistem Reproduksi Pria terdiri dari:
- Testis
- Prostat
- Penis
- Uretra
Rangkuman
Tujuan dari sistem reproduksi pria adalah untuk memproduksi hormon seksual pria dan air Mani, yang membawa materi genetik, untuk dipindahkan. Hormon – hormon ini bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pematangan pria di saat pubertas (yang biasanya dimulai diantara umur 9 sampai 15).
Sistem Reproduksi Pria
Tidak diragukan bahwa setiap organ pada sistem reproduksi pria memiliki peran penting untuk membuat kehamilan itu menjadi mungkin. Struktur luar dari sistem reproduksi pria termasuk:
- Penis – Organ pria ini digunakan sewaktu melakukan hubungan seksual dan menjadi sarana bagi air mani untuk mengalir dari sistem reproduksi pria ke sistem reproduksi wanita, melalui saluran kencing. Penis terbagi menjadi 3 bagian yang terdiri dari akar, badan dan batang. Penis dikelilingi oleh ribuan jaringan yang diisi dengan pembuluh darah. Ketika seorang pria mencapai klimaks, dia akan mengeluarkan air mani (yang mengandung sperma).
- Testis – Terdapat sepasang testis dan mereka berbentuk seperti lonjong, mirip dengan sebutir telur. Testis bertanggung jawab untuk memproduksi testosterone. Hormon ini menghasilkan sperma dan membantu setiap pria untuk secara alami mengembangkan karakteristik fisiknya seperti massa otot dan perkembangan rambut.
- Skrotum – Skrotum adalah kantung kulit yang berisi testis. Skrotum tergantung di belakang penis dan mempunyai banyak saraf dan pembuluh darah terhubung dengannya. Skrotum bertanggung jawab mengontrol suhu dari testis dan menciptakan kondisi bagus untuk menghasilkan sperma.
Organ internal dari Sistem Reproduksi Pria terdiri dari:
- Uretra – Uretra adalah sebuah saluran yang mengantar air mani dari sistem reproduksi pria ke wanita melalui sebuah proses yang bernama enjakulasi. Selain itu, uretra juga membawa cairan kencing dari kantong kemih untuk dikeluarkan.
- Epididimis – Ini adalah tubulus yang berbelit – belit yang dapat dijumpai di belakang setiap testis. Peran epididymis adalah untuk mengangkut, menyimpan dan pematangan sperma.
- Vas Deferens – Ini adalah tabung panjang yang membawa sperma dari testis ke vesikula seminalis. Fungsi utama dari vas deferens adalah memindahkan.
- Vesikula seminalis – Bagian dari sistem reproduksi pria ini menghasilkan sejenis fruktosa (gula) yang menyediakan nutrisi dan kekuatan yang diperlukan bagi sperma untuk membuahi sel telur.
- Kelenjar prostat – Kelenjar prostat adalah sebuah organ seukuran kenari yang menambah cairan pada air mani. Cairan yang diproduksi prostat membantu untuk memberi gizi pada sperma.
Tiga Hormon Penting
Sistem Reproduksi Pria banyak tergantung pada hormon untuk mengatur aktivitas sel dan organnya. Terdapat 3 hormon penting di tubuh seorang pria yang bertanggung jawab atas produksi sperma. Mereka adalah:
- Testosteron
- Hormon Luteinising
- Hormon Perangsang Folikel
Pada akhirnya, tujuan utama dari sistem reproduksi pria adalah memproduksi sperma yang sehat dan mengangkut sel – sel ini ke saluran reproduksi wanita untuk memungkinkan terjadinya pembuahan.